!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
Membuat Pupuk, Caranya Gampang Lho!
Dalam sistem pertanian konvensional, zat pengguna yang sering dipakai adalah
jenis urea serta yang dikenal dengan nama TSF. Jenis itu dibuat secara besar-besaran dan dikeluarkan oleh
perusahaan resmi. Kandungannya tentu saja
mempunyaizat-zat kimia buatan.
Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan yang telah kering
dan tidak berbau. Penggunaan dapat dicampur dengan
tanah dengan ukuran yang seimbang.
”Sebaiknya jangan menggunakan kotoran anjing atau kucing untuk membuat
pupuk kandang,” pesan Edi Junaedi, insinyur pertanahan dari KONPHALINDO.
Kotoran yang berasal dari binatang pemakan tumbuhan lebih banyak kandungan ”gizi” bagi tanah dan tanaman.
Mengandung unsur hara yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan.
Bahan pernbuat pupuk kompos banyak terdapat di sekitar rumah.
Limbah dapur seperti sisa potongan sayuran, kulit buah-buahan
atau dedaunan kering amat baik untuk digunakan.
Masukkan potongan-potongan ini ke dalam sebuah lubang.
Dapat juga dipakai tong besar atau drum bekas. Kernudian
timbun dengan tanah. Aduk timbunan sesering mungkin untuk mempercepat
proses pembusukan. Diamkan selama lebih kurang 40 hari.
Bila tanah terlihat hitam dan gembur, siap digunakan.
Media tanam ini dicampur dengan pasir, tanah, serta kompos dengan perbandingan
1:1: l.
Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (timbun). Pola ini
tidak perlu menguburnya di dalam lubang tanah. Cukup sediakan wadah
besar seperti drum. Berilah pasir pada bagian yang paling
bawah. Kemudian tanah gembur di atasnya.
Masukkan bahan-bahan organik pernbuat kompos setelah itu.
Bila ada, lumuri dengan kotoran hewan. Lalu taburi gerusan kapur halus secukupnya. Taruh kernbali bahan-bahan serupa sesuai urutan. Dengan
takaran yang sama, kecuali kapur.
”Untuk menambah unsur yangdiperlukan seperti nitrogen,
dipakai air seni. Hal ini hampir serupa dengan zat
yang terkandung dalam pupuk urea,” kata Edi. J,
pendamping petani organik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Pancoran Mas,
Depok. Pemberian air kencing itu banyak dilakukan oleh
petani-petani organik di Jawa tengah. Mereka
mengumpulkan air kotor itu dan hewan ternaknya seperti sapi atau kerbau.
Kemudian disemprotkan pada lahan pertaniannya. ”Air seni dari manusia pun dapat digunakan,” imbuh
alumnus Universitas Padjajaran Bandung itu.
Campuran lain dapat pula ditambahkan dalam proses
pernbuatan kompos, sekam, jerami, atau serbuk gergaji sangat baik sekali
digunakan. Kumpulan dedaunan yang rontok di halaman belakang
rumah juga bisa dipakai. Daripada dibakar, jadikan saja
kompos.Gampangkan!
(Bambang Parlupi)
Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari sisa tanaman atau sampah yang diproses dengan bantuan bakteri.
Bahan dan Komposisi:
200 kg hijau daun atau sampah dapur.
10 kg dedak halus.
¼ kg gula pasir/gula merah.
¼ liter bakteri.
200 liter air atau secukupnya.
Cara Pembuatan:
Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.
Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.
Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.
Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan
dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga
rata.
Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau
daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian
digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.
Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap
digunakan.
Cara membuat pupuk
Gampang.
Pilah sampah organik & non organik.
Buat lubang di halaman (pake tong plastik bisa juga)
Masukin sampah organik setinggi 10-15 cm.
Semprot pake EM ( kalo gak punya, contact saya, gratizzz )
Masukin sampah tsb selapis selapis.
Tutup rapat kira kira 3 minggu.
Kompos telah jadi.
Hal yang paling penting dalam proses pertumbuhan pohon
adalah pupuk. Pohon diibaratkan sebuah tubuh. Pupuk yakni kandungan gizi yang sangat dibutuhkan. Di alam zat ini banyak, tersedia. Bercampur
dan sisa-sisa organisme yang mati dari tanaman atau hewan.
Dalam sistem pertanian konvensional, zat pengguna yang sering dipakai adalah
jenis urea serta yang dikenal dengan nama TSF. Jenis itu dibuat secara besar-besaran dan dikeluarkan oleh
perusahaan resmi. Kandungannya tentu saja mempunyai
zat-zat kimia buatan.
Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan yang telah kering
dan tidak berbau. Penggunaan dapat dicampur dengan
tanah dengan ukuran yang seimbang. Kotoran yang berasal dari binatang
pemakan tumbuhan lebih banyak kandungan ”gizi”
bagi tanah dan tanaman. Mengandung unsur hara yang sangat diperlukan dalam
proses pertumbuhan.
Bahan pembuat pupuk kompos banyak terdapat di sekitar rumah.
Limbah dapur seperti sisa potongan sayuran, kulit buah-buahan
atau dedaunan kering amat baik untuk digunakan.
Masukkan potongan-potongan ini ke dalam sebuah lubang.
Dapat juga dipakai tong besar atau drum bekas. Kernudian
timbun dengan tanah. Aduk timbunan sesering mungkin untuk mempercepat
proses pembusukan. Diamkan selama lebih kurang 40 hari.
Bila tanah terlihat hitam dan gembur, siap digunakan.
Media tanam ini dicampur dengan pasir, tanah, serta kompos dengan perbandingan
1:1:
Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (timbun). Pola ini
tidak perlu menguburnya di dalam lubang tanah. Cukup sediakan wadah
besar seperti drum. Berilah pasir pada bagian yang paling
bawah. Kemudian tanah gembur di atasnya.
Masukkan bahan-bahan organik pembuat kompos setelah itu.
Bila ada, lumuri dengan kotoran hewan. Lalu taburi gerusan kapur halus secukupnya. Taruh kernbali bahan-bahan serupa sesuai urutan. Dengan
takaran yang sama, kecuali kapur. Untuk
menambah unsur yang diperlukan seperti nitrogen, dipakai air seni.
Campuran lain dapat pula ditambahkan dalam proses
pernbuatan kompos, sekam, jerami, atau serbuk gergaji sangat baik sekali
digunakan. Kumpulan dedaunan yang rontok di halaman belakang
rumah juga bisa dipakai. Daripada dibakar, jadikan
saja kompos.
Sumber : Sinar Harapan.co.id
Membuat pupuk Effective Microorganisme atau EM |
Written by Administrator |
Monday, 07 February 2005 |
Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.
1. Pembuatan bakteri penghancur (EM). Bahan-bahan: - Susu sapi atau susu kambing murni. - Isi usus (ayam/kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam usus. - Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1 kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih. Alat-alat yang diperlukan : Panci, kompor dan blender/parutan untuk menghaluskan nanas. Cara pembuatan : - Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak diperlukan mati. - Setelah mendidih, hasil adonannya didinginkan. - Tambahkan susu, isi usus ayam atau kambing. - Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul gelembung-gelembung. - Bila sudah siap jadi akan menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk menghilangkan bau hasil proses bakteri. 2. Pengomposan dengan EM Bahan-bahan: - Bahan kompos dari daun-daun hijau, jerami, kedebong pisang (semua dihancurkan), kotoran ternak. - 1 kg terasi + 5 kg bekatul + 200 liter air + 1 liter EM. Alat-alat: Parang untuk menghancurkan bahan kompos, ember, tong besar (drum). Cara pembuatan: - Trasi, gula pasir, bekatul dan bakteri (EM) dicampur. - Dimasukkan ke drum yang berisi 200 liter air lalu ditutup rapat dengan terpal (agar tidak terkena hujan sehingga bakteri tidak hanyut bersama air hujan). - Setiap satu minggu sekali diaduk/dibalik dan ditutup kembali. - Setelah tiga minggu sudah menjadi kompos. Cara lain dapat dengan menimbun bahan kompos (daun-daun, jerami, kedebong pisang) dalam tanah dan menyiramnya dengan bakteri. Menggunakan wadah kantong plastik juga bisa. Pada dasarnya semua daun hijau dapat digunakan sebagai bahan kompos namun yang terbaik adalah enceng gondok dan kacang-kacangan. Biasanya penggunaan kompos EM yaitu untuk satu hektar lahan membutuhkan satu ton kompos EM. Bakteri EM dapat dikatakan kadaluwarsa pada saat cairan menjadi bening dan bila diaduk muncul gelembung. Teknologi EM (effective microorganism) adalah teknologi pengolahan bahan organik dengan cara fermentasi (peragian). Fermentasi merupakan proses penguraian atau perombakan bahan organik yang dilakukan dalam kondisi tertentu oleh mikroorganisme fermentatif. Diambil dari Berita">Berita Bumi |
|
|
||||||||||
|
|
“Pertama, jerami atau sekam
padi dihancurkan menjadi halus, lalu kita bikin starternya berupa air dan
gula merah yang ditambahkan dengan 20 cc mikroorganisme (M4) dalam 5 liter
air. Setelah larutan jadi, dedak dicampurkan dengan jerami yang telah
dihancurkan. Dedak dan jerami yang telah dicampurkan kemudian dimasukkan ke
dalam lubang. Setelah itu campuran disiram dengan larutan starter. Setelah
disiram, pupuk kandang ditaburkan di atasnya. Setelah lapisan pertama
selesai, lapisan kedua pun dibuat. Setiap lapisan yang dibuat maksimal
tingginya 30 cm dengan jumlah lapisan sebanyak 4 lapisan. Keempat lapisan
ditutup dengan terpal agar tidak terkena air. |
MEMBUAT SAMPAH JADI KOMPOSOleh M CLARA WRESTI/ ARN
Jumat, 25-Juli-2008, 18:41:04 |
1254 klik |
Sampah tampaknya semakin menjadi
masalah di banyak |
Setiap orang pasti menghasilkan sampah.
Namun, bisa dikatakan tak seorang pun yang sesungguhnya mau
tinggal di lokasi tempat sampah terkumpul. Selain bau
yang menyengat, dampak dari sampah pun sulit untuk disepelekan.
Jika di sekeliling Anda bersih dari sampah, bukan berarti
sampah itu sudah lenyap. Sampah hanya berpindah
tempat. Untuk membuat sampah lenyap total, agak mustahil.
Apalagi mengingat kesadaran sebagian masyarakat yang masih
rendah untuk mengurangi produksi sampah.
Sampah sudah menjadi masalah di banyak
Tingginya gunungan sampah di Bantar Gebang, antara lain disebabkan belum adanya
pengelolaan dan pemisahan sampah dari masyarakat. Tidak banyak warga
Padahal pengelolaan dan pemisahan sampah merupakan tanggung
jawab setiap orang, karena mereka ikut memproduksi sampah. Masyarakat sebenarnya bisa ikut mengurangi dampak dari sampah
dengan memisahkan sampah organik dan non-organik mulai dari rumah. Selain itu, mereka juga bisa mengolah sampah, baik organik maupun
non-organik, menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Menurut Nia Yuniarsih dari Kampung Bulak, Klender, Jakarta
Timur, mengelola sampah lebih lanjut sebenarnya tak sulit. Kampung ini telah mempraktikkan mendaur ulang sampah menjadi kompos
dan berbagai barang-barang bermanfaat lainnya.
Di lingkungan mereka, warga juga telah memakai dua tong
sampah yang berbeda, yakni tong sampah biru dan oranye. Dengan pemisahan
tempat pembuangan ini, maka pengelolaan sampah baik di rumah maupun di tempat
pembuangan akhir akan lebih mudah.
Sampah basah bisa dimanfaatkan untuk kompos, sedangkan sampah
non-organik bisa dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi berbagai macam barang.
Misalnya, Nia membuat topi dari kantong plastik bekas
pembungkus makanan, sedotan untuk bunga atau taplak meja, dan kantong plastik
bekas detergen atau pelembut pakaian untuk tempat sepatu.
Kami menyiapkan satu tong plastik besar untuk menampung sampah organik satu RT.
Sejak dari rumah, warga telah memisahkan sampah hijau. Sampah itu lalu disetor
ke tong yang besar. Jadi, tidak perlu setiap rumah memiliki
tong plastik sendiri untuk membuat kompos, tutur Nia.
Jangan buang sampah hijau
Sampah yang bisa dijadikan kompos adalah sampah basah yang mudah hancur atau
larut, seperti potongan sayuran bayam, kangkung, singkong, jagung, dan sayuran
basi. Pisahkan sampah basah tersebut dari sampah
plastik, kardus, kertas, bekas minyak, oli, air sabun, dan sebagainya.
Untuk membuat kompos, Anda memerlukan ember plastik atau
gentong plastik yang telah diberi lubang, dan ditancapkan pipa untuk saluran
udara. Saluran udara ini berguna untuk memasukkan
oksigen. Namun, untuk mencegah masuknya lalat ke dalam
gentong atau ember, lubang pipa harus diberi kawat kasa.
Setelah ember siap, sampah hijau berupa sisa sayuran, buah, potongan rumput,
daun segar, dan sebagainya bisa dimasukkan. Sebaiknya
sampah hijau ini dicincang dulu, atau diiris kecil- kecil agar mempercepat
proses penghancuran.
Campur sampah hijau ini dengan sampah coklat (serbuk gergaji,
sekam, daun kering). Campuran kedua jenis sampah ini
memakai perbandingan 1:1. Tambahkan kompos yang sudah
jadi atau lapisan tanah atas, kemudian diaduk. Jangan
lupa sirami dengan air sedikit untuk menjaga kelembaban.
Bila ingin mempercepat proses pengomposan itu dapat ditambahkan larutan EM4
(Effective Microorganism) yang dijual di toko pertanian atau toko bahan kimia. Anda juga bisa menambahkan molase (limbah kecap), larutan gula
merah, atau gula putih.
Setiap tiga hari sampah di ember itu diaduk untuk memasukkan oksigen dan
menurunkan panas yang timbul karena proses pengomposan. Jika
tampak kering, basahi lagi dengan air. Pengomposan
telah selesai jika campuran menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah.
Pembuatan kompos bisa dilakukan sekaligus, atau selapis demi
selapis. Misalnya setiap dua hari ditambah sampah yang
baru (sampah hijau dan sampah coklat).
Kompos bermutu tidak menimbulkan efek-efek yang merugikan
bagi pertumbuhan tanaman. Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan bahan nutrisi antara
tanaman dengan mikro-organisme tanah. Ini justru akan
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), kompos yang sudah matang atau jadi
mempunyai suhu yang sama dengan suhu air tanah. Kompos ini berwarna hitam dan bertekstur seperti tanah. Kompos juga harus berbau seperti tanah. Kompos
yang sudah jadi tidak boleh mengandung bahan pengotor organik atau non-organik
seperti logam, gelas, plastik, dan karet. Pencemar
lingkungan seperti senyawa logam berat, B3, dan kimia organik seperti pestisida
juga tidak boleh ada dalam kompos ini.
Membuat Pupuk Cair
Sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat. Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat. Selain
untuk pupuk, pupuk cair juga bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos.
Menurut Subagiyo, warga Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang
telah mempraktikkan membuat pupuk cair, pupuk cair juga bisa disiramkan ke
lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank menjadi padat.
Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua
tahun sekali, kata Subagiyo.
Berikut cara membuat pupuk cair yang telah
dipraktikkan Subagiyo:
- Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya.
- Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram
(kg), lengkap dengan tutupnya.
- Siapkan juga kantong plastik ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang
sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
- Siapkan 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan.
- Siapkan 1/2 liter bahan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan.
- Siapkan 1/2 liter air bekas cucian beras.
- Siapkan 10 liter air tanah. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan
atau air PAM.
- Campur air bekas cucian beras, EM4, dan air gula ke dalam tong plastik. Sementara itu cincangan sampah hijau dimasukkan ke dalam kantong
plastik yang sudah dilubangi.
- Setelah itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan
air tanah.
- Ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu
dengan rapat selama tiga minggu (21 hari).
- Setelah tiga minggu, sampah dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut.
Angkat sampah itu hingga air tiris. Sampah dari dalam
plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.(M CLARA WRESTI)(ARN)
Membuat Pupuk, Caranya Gampang Lho!
Dalam sistem pertanian konvensional, zat pengguna yang sering dipakai adalah
jenis urea serta yang dikenal dengan nama TSF. Jenis itu dibuat secara besar-besaran dan dikeluarkan oleh
perusahaan resmi. Kandungannya tentu saja
mempunyaizat-zat kimia buatan.
Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan yang telah kering
dan tidak berbau. Penggunaan dapat dicampur dengan
tanah dengan ukuran yang seimbang.
”Sebaiknya jangan menggunakan kotoran anjing atau kucing untuk membuat
pupuk kandang,” pesan Edi Junaedi, insinyur pertanahan dari KONPHALINDO.
Kotoran yang berasal dari binatang pemakan tumbuhan lebih banyak kandungan ”gizi” bagi tanah dan tanaman.
Mengandung unsur hara yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan.
Bahan pernbuat pupuk kompos banyak terdapat di sekitar rumah.
Limbah dapur seperti sisa potongan sayuran, kulit buah-buahan
atau dedaunan kering amat baik untuk digunakan.
Masukkan potongan-potongan ini ke dalam sebuah lubang.
Dapat juga dipakai tong besar atau drum bekas. Kernudian
timbun dengan tanah. Aduk timbunan sesering mungkin untuk mempercepat
proses pembusukan. Diamkan selama lebih kurang 40 hari.
Bila tanah terlihat hitam dan gembur, siap digunakan.
Media tanam ini dicampur dengan pasir, tanah, serta kompos dengan perbandingan
1:1: l.
Cara sederhana yaitu dengan sistem heap (timbun). Pola ini
tidak perlu menguburnya di dalam lubang tanah. Cukup sediakan wadah
besar seperti drum. Berilah pasir pada bagian yang paling
bawah. Kemudian tanah gembur di atasnya.
Masukkan bahan-bahan organik pernbuat kompos setelah itu.
Bila ada, lumuri dengan kotoran hewan. Lalu taburi gerusan kapur halus secukupnya. Taruh kernbali bahan-bahan serupa sesuai urutan. Dengan
takaran yang sama, kecuali kapur.
”Untuk menambah unsur yangdiperlukan seperti nitrogen,
dipakai air seni. Hal ini hampir serupa dengan zat
yang terkandung dalam pupuk urea,” kata Edi. J,
pendamping petani organik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Pancoran Mas,
Depok. Pemberian air kencing itu banyak dilakukan oleh
petani-petani organik di Jawa tengah. Mereka
mengumpulkan air kotor itu dan hewan ternaknya seperti sapi atau kerbau.
Kemudian disemprotkan pada lahan pertaniannya. ”Air seni dari manusia pun dapat digunakan,” imbuh
alumnus Universitas Padjajaran Bandung itu.
Campuran lain dapat pula ditambahkan dalam proses
pernbuatan kompos, sekam, jerami, atau serbuk gergaji sangat baik sekali digunakan.
Kumpulan dedaunan yang rontok di halaman belakang rumah juga
bisa dipakai. Daripada dibakar, jadikan saja kompos.Gampangkan!
(Bambang Parlupi)
OPINI: Solusi Bertanam di Ruang Sempit dan Padat |
Written by Administrator |
Saturday, 08 January 2005 |
Berkebun tentu pekerjaan yang menyenangkan. Daripada melihat halaman rumah kosong, alangkah indahnya ditumbuhi pepohonan. Mengurusi aneka tanaman hias, buah-buahan, atau tumbuhan obat dapat menjadikan waktu luang lebih berguna. Suasana tempat tinggal pun tampak lebih segar. Tapi, bagaimana bila tidak memunyai lahan? Atau cuma sejengkal tanah di depan rumah yang pas-pasan? Padahal, keinginan merawat pohon sangat besar. Tentang hal itu, enggak perlu patah semangat kok. Ibu-ibu, kaum remaja atau para bapak yang sudah pensiun tetap dapat melakukannya di sela-sela aktivitas rutin sehari-hari. "Vertikultur adalah cara pertanian yang hemat lahan. Sangat cocok
diterapkan di daerah permukiman padat," kata
Edi Junaedi, pemerhati masalah pertanian Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa
Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu vertical dan culture. Di
bidang pertanian, pengertian verticulture adalah sistem budidaya pertanian yang
dilakukan secara vertikal atau beringkat. Suatu teknik atau cara budidaya
tanaman semusim (khusunya sayuran) pada lahan terbatas yang diatur secara
bersusun menggunakan bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan
menerapkan paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai
ekonomi tinggi. Garis besarnya, vertikultur adalah bercocok tanam secara
bertingkat atau bersusun. Kata vertikultur diambil dari bahasa Inggris, verticulture yang merupakan penggabungan dua kata, vertical dan culture. Pengertiannya adalah suatu cara pertanian yang dilakukan dengan sistem bertingkat. Mengolah tanah dalam sistem ini tidak jauh berbeda dengan menanam pohon seperti di sebuah kebun atau sawah. Namun ada kelebihan yang diperoleh, yaitu dengan lahan yang minimal mampu menghasilkan hasil yang maksimal. Pada pertanian secara umum atau konvensional, mungkin satu meter persegi
hanya dapat ditanami Caranya yaitu dengan membuat sebuah rak untuk menaruh tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal ongkos pembuatannya. Mengenai model dan ukuran, terserah kreativitas pemesan. Dibuat sedemikian rupa agar mampu menjejali banyak tanaman. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga. Dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Yang penting adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Beberapa bentuk bangunan dikombinasikan dengan bahan seperti seng atau aluminum persegi panjang. Kegunaannya yaitu untuk menaburi tanah, sebagai media tanam. Itu mirip dengan petak sawah atau kebun. Sejumlah pot bunga dapat pula dijejerkan di atas rak. Soal wadah pohon itu, tidak harus membelinya di pasar. Coba saja tengok ke gudang atau serambi rumah. Kaleng cat, bekas minyak pelumas, atau botol plastik minuman mineral yang sudah tidak terpakai, dapat dimanfaatkan. Antibanjir Tidak langsung menanam di dasar tanah pada pekarangan, tapi diatasi lantai. Jarak sedikit agak tinggi dari permukaan tanah, amat berguna bila terjadi genangan air. Lantai pun tetap bersih bila memang ditaruh di sekitar ruangan berubin atau keramik. "Teknik bertani bertingkat dapat diterapkan di daerah permukiman yang
rawan banjir," ujar Edi, insinyur pertanahan jebolan Universitas
Padjajaran, Kreativitas di rumah bisa disalurkan dengan mengecat pot atau rak. Untuk menambah sentuhan seni yang lebih menarik. Dikombinasikan pula dengan aneka warna dari berbagai jenis tanaman. Boleh juga ditambah dengan pernak-pernik pot, seperti wadah air di bawahnya atau pot-pot gantung. Selain tanaman hias, pohon obat juga baik sekali ditanam. Lumayan untuk menambah koleksi, lagi pula sangat bermanfaat. Jenis tapak dara, sambiloto atau pecah beling dengan mudah hidup di dalam pot. Tidak itu saja, kombinasi tabulapot (tanaman buah dalam pot) akan menambah isi "kebun" lebih padat. Untuk mendapatkannya, silakan saja ke penjual tanaman. Bermacam-macam pohon yang kecil-kecil sudah berbuah banyak disediakan. Drum bekas atau sisa kaleng cat ukuran terbesar sekali cocok sekali sebagai wadahnya. Memang jenis pepohonan tersebut terlalu berat ditaruh di atas rak. Namun, bapak atau ibu dapat menyesuaikan penempatannya. Menanam Sayuran Aneka sayuran yang dapat ditanam antara lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat, atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot tanaman. "Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di usia 28 hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan," papar Sri, yang tergabung dalam Jaringan Kerja Pertanian Organik Indonesia. Ditambahkannya, hasil panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang diolah secara besar. Tinggal bagaimana cara merawat dan mengolahnya saja. Bila hasilnya berlebihan, dijual sebagai tambahan keluarga. "Lagi pula lebih sehat dan ramah lingkungan," tegasnya. Lho, apa hubungannya? sebab dalam budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran, kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan oleh tanaman. Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya yang seimbang, yaitu 1:1:1. Pupuk Kandang "Kotoran anjing dan kucing kurang cocok dipakai untuk membuat pupuk kandang," pesan Edi yang menjadi fasilitator Pertanian Organik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri, Pancoran Mas, Depok. "Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh binatang pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya," imbuhnya. Terasa lebih asyik dengan menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah rumah tangga dan ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat, karena pupuk yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan. Di sisi lain, air yang dipakai untuk menyiram adalah air yang bersih.
Berbeda dengan para petani sayuran di perkotaan atau daerah lainnya. Mungkin
air yang digunakan adalah air sungai yang kotor dan tercemar. Atau mengandung
pestisida * Dari Berbagai Sumber |
I. Trik telphon gratis Lokal (dalam kota)
Fasilitas dan cara yang digunakan:
1. Telphone umum koin yang masih hidup
2. Pencet angka 1551 <--- catatan: angka 1 terakhir di pencet lama hingga ada nada "tut/nit/nada sela lainnya" 3. Bila tanda itu telah bunyi baru tekan nomor yang dituju ( nomor telphone lokal) 4. dan anda akan mendapatkan sambungan langsung dari telkom ke no telp yang dituju, maka anda bisa bicara sepuas bibir anda. Note: Untuk nomor lokal yang tidak bisa dihubungi biasanya dikarenakan : 1. TERLALU BANYAK NOMOR YANG KEMBAR 2. TERLALU BANYAK ANGKA DOMINAN BESAR MISAL 8997896/89868789/ dll 3. DAN BILA TELEPHONE YANG DITUJU BELUM TERPASANG 4. TELKOM SEDANG KENA TROUBLE :)) II. TRIK TELEPHONE GRATIS INTERLOKAL (LUAR KOTA)
Fasilitas dan cara yang digunakan:
1. Telphone rumah, kantor atau wartel tipe B (sangat dianjurkan)
2. Telponlah seperti kita menelpon biasa ke NOMOR TUJUAN LUAR KOTA (khusus luar kota)
3. Bicaralah sepuas hati dan sebengkak bibir anda
4. Bila telah selesai percakapan ... PERHATIKAN TRIK INI:
TRIK 1. - SEBELUM ANDA MENUTUP TELEPHON, KETIKLAH NOMOR TUJUAN PERSIS SEPERTI NOMOR YANG DITUJU PERTAMA
misal: tujuan 021888555000 -> bila telah selesai ketikan 021888555000 lagi
JANGAN PAKAI TOMBOL RADIAL, KARENA SERING GAGAL
TRIK 2. - SEPERTI CARA TRIK PERTAMA TADI CUMAN KITA RUBAH NOMOR TUJUAN AKHIR
misal: tujuan 021888555000 -> bila telah selesai ketikan 031545552222 (BEDA NOMOR TUJUAN)
JANGAN PAKAI TOMBOL RADIAL, KARENA SERING GAGAL
CATATAN: Hati-hati dalam melakukan aksi ini karena sangat merugikan pihak lain. Jangan sekali-kali gunakan wartel tipe A untuk melakukan trik II telepon gratis keluar kotak karena akan kelihatan pada komputer billing operator dan pasti Anda akan dicurigai karena pulsa akan hilang begitu saja dari layar monitor operator Wartel. Jangan menggunakan trik ini kanare akan merugikan "pihak lain" =))
Submit your Website in Useful Directories
Internet Directory | Web Directory | Online Directory | Open Directory |
Search Directory | Website Directory | Business Directory | Resource Directory |